DELAPANTOTO – peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen bersejarah bagi bangsa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Prabowo Subianto membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada upacara di Istana Merdeka, Jakarta.
Tradisi Baru dalam Upacara Kenegaraan
Sejak 1946, pembacaan teks Proklamasi dalam upacara kenegaraan biasanya dibacakan oleh petugas khusus atau tokoh yang ditunjuk. Namun tahun ini berbeda. Presiden Prabowo mengambil peran langsung dengan membacakan teks bersejarah tersebut di hadapan seluruh tamu undangan, jajaran pejabat negara, hingga perwakilan negara sahabat.
Tindakan ini dicatat sebagai tradisi baru yang mempertegas makna kemerdekaan sekaligus penghormatan terhadap jasa para pendiri bangsa.
Suasana Khidmat dan Penuh Nasionalisme
Momen pembacaan Proklamasi berlangsung khidmat. Seluruh peserta upacara berdiri tegak, sementara pasukan TNI-Polri memberi penghormatan penuh. Para hadirin mengaku terharu melihat Presiden langsung membacakan teks yang dulu dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Banyak yang menilai langkah ini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan harus selalu dihayati, tidak hanya sebagai seremoni tahunan, tetapi juga sebagai pengingat tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat.
Makna Bagi Generasi Bangsa
Pembacaan Proklamasi oleh Presiden Prabowo di HUT ke-80 RI bukan sekadar seremoni, tetapi juga memiliki makna mendalam. Hal ini menegaskan bahwa kemerdekaan adalah amanah besar yang harus terus dijaga dan diisi dengan kerja nyata, termasuk membangun kemandirian bangsa di berbagai bidang.
Kesimpulan
Sejarah kini mencatat Prabowo Subianto sebagai presiden pertama yang membacakan naskah Proklamasi pada upacara HUT RI. Momen ini menjadi pengingat bahwa semangat 17 Agustus 1945 tetap relevan, menyala, dan harus terus diwariskan ke generasi penerus bangsa.
Sumber: pttogelhongkong.my.id